Peran Guru Patimpus dalam Dinamika Pembentukan Kota Medan: Perspektif Sejarah Sosial dan Budaya

Main Article Content

Ahmad Rifki Saragih
Agung Prasetyo
Tri Wahyuningsi
Yusra Dewi Siregar

Abstract

This study explores the foundational role of Guru Patimpus in the establishment and development of Medan City, tracing its origins from the initial land clearing at the Deli and Babura Rivers to its evolution as a major metropolitan area in Indonesia. The research investigates how Guru Patimpus, as the ruler of the Kedatukan Urung Sapuluh Dua Kuta Hamparan Perak, established Kampung Medan and facilitated cultural and trade exchanges between the highland and lowland communities. Employing qualitative literature review methods, this research highlights the contributions of Guru Patimpus and the subsequent influences of the Aru Kingdom, Sultanate of Deli, Langkat, and Asahan, which collectively shaped Medan’s growth. The study concludes that Guru Patimpus's actions were pivotal in establishing Medan’s role in regional trade and cultural integration, positioning it as a significant historical and cultural center.

Article Details

How to Cite
Saragih, A. R., Prasetyo, A., Wahyuningsi, T., & Siregar, Y. D. (2024). Peran Guru Patimpus dalam Dinamika Pembentukan Kota Medan: Perspektif Sejarah Sosial dan Budaya. Polyscopia, 1(4), 200–206. https://doi.org/10.57251/polyscopia.v1i4.1435
Section
Articles

References

Aini, N., Asari, H., & Zuhriah, Z. (2021). Sejarah Kedatukan Urung Sepuluh Dua Kuta Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, 1823-1946. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 1(3), 74–79. https://doi.org/10.34007/warisan.v1i3.568

Akbar, A. (2018). Perkebunan tembakau dan kapitalisasi ekonomi Sumatera Timur 1863-1930. Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 6(2). https://doi.org/10.24235/tamaddun.v6i2.3522

Azhari, P. I. (2012). Asal Usul Kota Medan Dalam Riwayat Hamparan Perak (I. Tero, Ed.). Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). SAGE Publications.

Ginting, R. F., Sihuhaji, W., & Suprayetno. (2022). Bunga Rampai Kisah Perjalanan Guru Pa Timpus Sembiring Palawi Pendiri Kota Medan dan Eksistensi Masyarakat Karo (B. K. Amal & A. R. Siregar, Eds.; Pertama). Merdekakreasi.

Hutagaol, N. M. (2016). Pengembangan Pelabuhan Belawan dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Deli, 1920-1942. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(1), 40. https://doi.org/10.14710/jscl.v1i1.11851

Meuraxa, D. (1973). Sejarah Kebudayaan Suku-Suku di Sumatera Utara. Sasterawan.

Muhammad, I. R., & Siregar, Y. D. (2024). Dynamics of the history of the seventh two Kuta Kuta Hamparan Perak in Medan City, 1823-1946. Santhet: Jurnal Sejarah Pendidikan dan Humaniora, 8(1), 349–357. https://doi.org/10.36526/santhet.v8i1.3615

Mutawally, A. F., Zakaria, M. M., & Falah, M. (2024). Perkembangan saluran pembuangan dan normalisasi sungai di Kota Cirebon pada masa kolonial (1870-1938). Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 7(1), 13–30. https://doi.org/10.37329/ganaya.v7i1.2793

Nasution, R. J., Opusunggu, M. R., Hati, L. P., & Simanjuntak, P. (2023). Pelestarian situs cagar budaya Putri Hijau sebagai warisan budaya di Desa Seberaya, Kec. Tigapanah, Kab. Karo. Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora, 2(9), 1323–1330.

Pelawi, R. A. (2023). Kedudukan hukum Simantek Kuta dalam penyelesaian sengketa tanah adat suku Karo di Kabupaten Karo. Multiverse: Open Multidisciplinary Journal, 2(1), 24–38. https://doi.org/10.57251/multiverse.v2i1.872

Perret, D. (2010). Kolonialisme dan Etnisitas: Batak dan Melayu di Sumatra Timur Laut (W. Saraswati, Ed.; EFEO). Kepustakaan Populer Gramedia.

Sabrina, S., & Zulqaiyyim, Z. (2023). Meneropong morfologi Kota Pekanbaru pada era kolonial Belanda (1919-1942). Analisis Sejarah: Mencari Jalan Sejarah, 13(2), 89. https://doi.org/10.25077/jas.v13i2.116

Setiawan, T. (2020). Sejarah Perkembangan Kota dan Tokoh Pendiri di Indonesia. Gramedia.

Sinar, L. (2007). Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur (Cetakan Pertama). Yayasan Kesultanan Serdang.

Sinar, T. L. (1998). Sejarah Medan Tempo Doeloe (Cetakan ke-6, Vol. 1). Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Suriani, S., & Anwar, S. (2019). Gemeente Medan awal abad ke-20: Sebuah eksistensi kota kolonial dalam pengelolaan suplai air bersih dan saluran pembuangan. Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora, 23(1), 27–34. https://doi.org/10.37108/tabuah.v23i1.89

Suryani, A. (2018). Dinamika Urbanisasi dan Integrasi Budaya di Kota-Kota Besar Indonesia. Pustaka Indonesia.

Takari, M., Zaidan, A., & Dja’far, F. M. (2012). Sejarah Kesultanan Deli dan Peradaban Masyarakatnya. USU Press bekerja sama dengan Kesultanan Deli.

Tarigan, K. R. (2023). Kemandirian Gereja Batak Karo Protestan 1893-1948. Historiography, 3(1), 12. https://doi.org/10.17977/um081v3i12023p12-28

Yin, R. K. (2011). Qualitative Research from Start to Finish. Guilford Press.

Most read articles by the same author(s)