Hubungan Riwayat Imunisasi Dasar dan Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Cot Seumeureung, Kabupaten Aceh Barat

Main Article Content

Maurina Firmi Yulia
Rinawati Rinawati
Suci Eka Putri
Enda Silvia Putri

Abstract

Stunting is a medical condition characterized by height significantly below the standard -2 SD z-score, adversely affecting children's physical growth and cognitive development. This study aims to analyze the correlation between basic immunization records, infectious disease history, and stunting prevalence in Cot Seumeureung Puskesmas, Aceh Barat. A quantitative cross-sectional method was employed, utilizing Chi-Square analysis (p-value < 0.05 indicating significance). Findings revealed a significant association between lack of immunization and previous infections, such as diarrhea (p=0.004, RP=1.63), with the incidence of stunting. These results underscore the crucial role of immunization and regular health monitoring as preventive measures. Furthermore, the study highlights the need for strengthened public health strategies to reduce stunting rates, emphasizing comprehensive immunization coverage and early intervention for infectious diseases. Future research could explore additional factors, including maternal nutrition and environmental conditions, contributing to stunting.

Article Details

How to Cite
Yulia, M. F., Rinawati, R., Putri, S. E., & Putri, E. S. (2024). Hubungan Riwayat Imunisasi Dasar dan Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Cot Seumeureung, Kabupaten Aceh Barat. Polyscopia, 1(4), 185–193. https://doi.org/10.57251/polyscopia.v1i4.1421
Section
Articles

References

Agustia, R., Rahman, N., & Hermiyanty, H. (2020). Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di wilayah tambang Poboya, Kota Palu. Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan, 2(2), 59–62. https://doi.org/10.22487/ghidza.v2i2.10

Arsyad, R., Sutarto, & Carolia, N. (2023). Hubungan riwayat imunisasi dasar dan riwayat infeksi dengan kejadian stunting pada balita: Tinjauan pustaka. Jurnal Medula, 13(2), 179–181.

Candra, A. (2020). Epidemiologi stunting (Cetakan ke-1). Universitas Diponegoro.

Choiroh, Z. M., Windari, E. N., & Proborini, A. (2020). Hubungan antara frekuensi dan durasi diare dengan kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Desa Kedungrejo Kecamatan Pakis. Journal of Issues in Midwifery, 4(3), 131–141. https://doi.org/10.21776/ub.joim.2020.004.03.4

Cooper, H. (2015). Research synthesis and meta-analysis: A step-by-step approach (5th ed.). SAGE Publications.

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (5th ed.). SAGE Publications.

Cyntithia, L. G. (2021). Hubungan riwayat penyakit diare dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Medika Hutama, 3(01), 1723–1727.

Djauhari, T. (2017). Gizi dan 1000 HPK. Saintika Medika, 13(2), 125. https://doi.org/10.22219/sm.v13i2.5554

Eldrian, F., Karinda, M., Setianto, R., Dewi, B. A., & Gusmira, Y. H. (2023). Hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo, 9(1), 80. https://doi.org/10.29241/jmk.v9i1.1366

Flora, R. (2021). Stunting dalam kajian molekuler. Unsri Press.

Juwita, S., Andayani, H., Bakhtiar, B., Sofia, S., & Anidar, A. (2019). Hubungan jumlah pendapatan keluarga dan kelengkapan imunisasi dasar dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Pidie. Jurnal Kedokteran, 2(4), 1–10.

Kamila, A. D., Margawati, A., & Nuryanto, N. (2018). Hubungan kecacingan dengan status gizi dan prestasi belajar pada anak sekolah dasar kelas IV dan V di Kelurahan Bandarharjo Semarang. Journal of Nutrition College, 7(2), 77. https://doi.org/10.14710/jnc.v7i2.20826

Lestari, W., Margawati, A., & Rahfiludin, Z. (2014). Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 3(1), 37–45. https://doi.org/10.14710/jgi.3.1.126-134

Musyayadah, M., & Adiningsih, S. (2019). Hubungan ketahanan pangan keluarga dan frekuensi diare dengan stunting pada balita di Kampung Surabaya. Amerta Nutrition, 3(4), 257. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i4.2019.257-262

Noorhasanah, E., Tauhidah, N. I., & Putri, M. C. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Pukesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Journal of Midwifery and Reproduction, 4(1), 13. https://doi.org/10.35747/jmr.v4i1.559

Paramashanti, B. A., Hadi, H., & Gunawan, I. M. A. (2016). Pemberian ASI eksklusif tidak berhubungan dengan stunting pada anak usia 6–23 bulan di Indonesia. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 3(3), 162. https://doi.org/10.21927/ijnd.2015.3(3).162-174

Permatasari, D. F., & Sumarmi, S. (2018). Differences of born body length, history of infectious diseases, and development between stunting and non-stunting toddlers. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6(2), 182. https://doi.org/10.20473/jbe.v6i22018.182-191

Rauf, F. H., Winarti, E., Haryuni, S., & Alimansur, M. (2024). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting di Puskesmas Wayabula Kecamatan Morotai Selatan Barat tahun 2023. Jurnal Ilmu Kesehatan, 12(2), 206–222. https://doi.org/10.32831/jik.v12i2.678

Ridley, D. (2012). The literature review: A step-by-step guide for students (2nd ed.). SAGE Publications.

Salma, W. O., & Siagian, H. J. (2022). Study retrospektif kejadian stunting pada balita. Health Care: Jurnal Kesehatan, 11(1), 215–224.

Sandra, A. G., Dasuki, M. S., Agustina, T., & Lestari, N. (2021). ASI tidak eksklusif dan imunisasi tidak lengkap sebagai faktor risiko kejadian stunting pada balita. Involusi: Jurnal Ilmu Kebidanan, 11(2), 41–45. https://doi.org/10.61902/involusi.v11i2.242

Saputri, R. A., & Tumangger, J. (2019). Hulu-hilir penanggulangan stunting di Indonesia. Journal of Political Issues, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.33019/jpi.v1i1.2

Sari, Y. P. (2016). Riwayat penyakit infeksi saluran pernafasan akut dengan kejadian stunting pada anak balita. Jurnal Kebidanan Besurek, 1(2), 118–126.

Swathma, D., Lestari, H., & Ardiansyah, R. T. (2016). Analisis faktor risiko BBLR, panjang badan bayi saat lahir dan riwayat imunisasi dasar terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari tahun 2016. Universitas Halu Oleo, 1(3).

Welasasih, B. D., & Wirjatmadi, B. (2012). Beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita stunting. The Indonesia Journal of Public Health.

Yuniarti, T. S., Margawati, A., & Nuryanto, N. (2019). Faktor risiko kejadian stunting anak usia 1-2 tahun di daerah rob Kota Pekalongan. Jurnal Riset Gizi, 7(2), 83–90. https://doi.org/10.31983/jrg.v7i2.5179