Ketimpangan Pembangunan Daerah di Era Otonomi Daerah

Main Article Content

Muhammad Habibi

Abstract

The persistent development inequality in Indonesia, characterized by its archipelagic nature with approximately 17,000 islands, is a critical issue. The vast territory poses significant challenges, particularly for the outermost or remote areas that often lag in development. This research addresses the factors inhibiting regional development despite the implementation of regional autonomy. Using qualitative methods, data was collected through interviews and document analysis to identify these factors. The findings reveal that lack of road access, absence of natural resources, and inadequate human resource capacity are major impediments. Additionally, bureaucratic inefficiencies and insufficient government policies further exacerbate the problem. The study argues that the central government must provide continuous support in developing regional infrastructure and human resources. Enhancing these aspects can stimulate economic growth, foster regional independence, and reduce development disparities across the nation. Thus, a collaborative effort between central and local governments is crucial for achieving balanced national development.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Habibi, M. (2024). Ketimpangan Pembangunan Daerah di Era Otonomi Daerah. Multiverse: Open Multidisciplinary Journal, 3(1), 59–63. https://doi.org/10.57251/multiverse.v3i1.1412
Section
Articles

References

Andhiani, K. D., Erfit, E., & Bhakti, A. (2018). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan di Wilayah Sumatera. E-Jurnal Perspektif Ekonomi Dan Pembangunan Daerah, 7(1), 26–34. https://doi.org/10.22437/pdpd.v7i1.4602

Azim, A. N., Sutjipto, H., & Fahmi Ginanjar, R. A. (2022). Determinan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Provinsi Di Indonesia. Jurnal Riset Ilmu Ekonomi, 2(1), 1–16. https://doi.org/10.23969/jrie.v2i1.23

Creswell, J. W. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches. SAGE Publications.

Cinthya, N. (2019). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan Pembangunan di Provinsi Kalimantan. JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Pembangunan, 1(1). https://doi.org/10.20527/jiep.v1i1.1116

Deris, L. R. V., Bhinadi, A., & Nuryadin, D. (2022). Pengaruh Ketimpangan Gender Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (34 Provinsi) Tahun 2015-2020. SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(12), 2947–2958. https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i12.481

Djadjuli, D. (2018). Peran Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi Daerah. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 5(2), 8–21. https://doi.org/10.25157/dinamika.v5i2.1409

Edwart, A. O., & Azhar, Z. (2019). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kepadatan Penduduk Dan Ketimpangan Pendapatan Terhadap Kriminalitas Di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Pembangunan, 1(3), 759–765. https://doi.org/10.24036/jkep.v1i3.7703

Faisal, & Nasution, A. H. (2016). Otonomi Daerah: Masalah Dan Penyelesaiannya Di Indonesia. Jurnal Akuntansi (Media Riset Akuntansi & Keuangan), 4(2), 206–215. https://ja.ejournal.unri.ac.id/index.php/JA/article/view/3370

Fauzi, A. (2019). Otonomi Daerah Dalam Kerangka Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang Baik. Spektrum Hukum, 16(1). https://doi.org/10.35973/sh.v16i1.1130

Ginting, A. M. (2016). Pengaruh Ketimpangan Pembangunan Antarwilayah Terhadap Kemiskinan Di Indonesia 2004-2013. Kajian, 20(1), 45–58. https://doi.org/10.22212/KAJIAN.V20I1.569

Hasan, M. (2018). Pembangunan Ekonomi & Pemberdayaan Masyarakat. CV. Nur Lina.

Islami, F. S., & SBM, N. (2018). Faktor-Faktor Mempengaruhi Ketimpangan Wilayah di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Media Ekonomi Dan Manajemen, 33(1). https://doi.org/10.24856/mem.v33i1.564

Jati, W. R. (2016). Inkonsistensi Paradigma Otonomi Daerah di Indonesia: Dilema Sentralisasi atau Desentralisasi. Jurnal Konstitusi, 9(4), 743–755. https://doi.org/10.31078/jk947

Kaho, J. R. (2017). Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia. Raja Grafindo Persada.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. SAGE Publications.

Purwanto, B. (2009). Menelusuri Akar Ketimpangan dan Kesempatan Baru: Catatan Tentang Sejarah Perkebunan Indonesia. Sejarah.Fib.Ugm.Ac.Id. http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/11/menelusuri-akar-ketimpangan-dan.html

Raharti, R., Laras, T., & Oktavianti, O. (2021). Model Ketimpangan Pembangunan Ekonomi di Indonesia. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 12(2), 257–270. https://doi.org/10.33059/jseb.v12i2.2422

Silverman, D. (2016). Qualitative Research. SAGE Publications.

Wibowo, E. (2008). Perencanaan dan Strategi Pembangunan di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 8(1).

Windusancono, B. A. (2021). Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah Di Indonesia. Mimbar Administrasi, 18(1). https://doi.org/10.56444/mia.v18i1.2170

Yin, R. K. (2014). Case Study Research: Design and Methods. SAGE Publications.

Zasriati, M. (2022). Analisis Ketimpangan Pembangunan di Indonesia Tahun 2010-2020. Al-Dzahab, 3(2), 119–131. https://doi.org/10.32939/dhb.v3i2.1494