Analisis Metafora Novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi
Main Article Content
Abstract
Dalam mewujudkan karyanya, pengarang menampilkan tokoh dengan nilai-nilai keagamaan yang paling menonjol. Dengan gaya bahasa yang digunakan pengarang dapat menggugah emosionalnya untuk berperilaku dalam kehidupan sesuai dengan amanat penulis. Oleh karena itu, sebuah novel dapat dianalisis secara mikro yaitu dengan menggunakan analisis nilai-nilai filosofis. Di samping itu, novel dibangun oleh komunikasi antar tokoh dalam menampilkan nilai-nilai tersebut, sehingga dengan kondisi ini memungkinkan muncul nilai filosofi di antara tokoh-tokoh tersebut. Kedua hal di atas yang mendasari peneliti mendekati novel dengan pendekatan pos modern dengan menekankan analisis metafora novel Rantau I Muara karya A. Fuadi.Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif ini memperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, bentuk dan elemen-elemen kontekstual wacana antara tokoh wacana yang dituangkan dalam wacana antar tokoh dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi merupakan wacana yang berbentuk pilihandiksi khusus dan berbagai gaya atau majas metaforis yang berupa ungkapan ketidaklangsungan dan bentuk lain dari yang pengarang katakan sebenarnya dapat dipilah atas tiga elemen konteks menurut perspektif Halliday, yaitu Tennor yang terdiridaripelaku atau tokoh sebagai subjek maupun tokoh tambahan sebagai objek ataupun subjeks. Adapun mode atau cara terkait dengan pilihan diksi dan ungkapan metaforis tersebut untuk menyampiakan amanah dengan cara menyampaikan rangkaian ungkapan. Kedua, secara garis besar amanat yang diemban sang tokoh dalam memberikan nilai-nilai filosofis sebagai amanat yang hendak disampaikan kepada pembaca anatara lain: Petuaalangan dan perjuangan hidup menuju kesuksesan serta kaya makna filosofis tentang kesuksesan berawal dari kerja keras, penderitaan dan konsistensi. Adapun yang terjadi sang tokoh mencoba mengambil hatinya tetap tabah dan damai, bersyukur, tangguh dalam menghadapi petualangan hidup yang menderanya. Amanat merupakan implentasi nyata perjuangan mental yang telah dinukilkan dalam wacana sosiologis kehidupan sang tokoh, tokoh termasuk sosok yang tergolong suri tauladan.