Peran Kepala Sekolah dalam Coaching Model Tirta pada Pelaksanaan Supervisi Guru
Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan coaching oleh Kepala Sekolah dan coaching model TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, Tanggungjawab) pada pelaksanaan Supervisi di TK PL Don Bosko Semarang. Jenis peneitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain pendekatan fenomenologi. Dari hasil penelitian terungkap bahwa Pelaksanaan coaching di TK PL Don Bosko terjadi setelah Kepala Sekolah selesai melaksanakan supervisi. Supervisi dilaksanakan minimal dalam satu tahun ajaran sebanyak 2 kali dalam tiap semester. Para guru menentukan tanggal supervisi berdasarkan kesepakatan sesuai dengan kesiapan masing-masing guru. Persiapan supervisi dibagi menjadi dua yaitu supervisi pembelajaran dan supervisi administrasi. Coaching model TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, Tanggungjawab) adalah model yang dikembangkan dengan semangat merdeka mengajar. Tujuan dilakukan coaching adalah untuk memmahami dan mendalami potensi guru agar lebih baik. Melalui praktik model TIRTA diharapkan Kepala Sekolah dapat melakukan komunikasi dengan guru lebih mudah sehingga potensi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat tergali dengan baik.